1. Definisi
Simultaneous Operations (SIMOPS) adalah kegiatan di mana dua atau lebih aktivitas kerja dilakukan secara bersamaan di lokasi yang sama atau berdekatan, yang dapat menimbulkan risiko keselamatan, gangguan operasional, atau dampak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
2. Tujuan
- Mengelola potensi konflik dan risiko melalui perencanaan, komunikasi, dan eksekusi yang efektif.
- Mencegah terjadinya shutdown yang tidak direncanakan, kecelakaan kerja, atau kerusakan aset.
- Memastikan keselamatan pekerja dan keberlanjutan operasi.
3. Lingkup
SIMOPS berlaku untuk berbagai aktivitas kerja yang terjadi bersamaan, seperti:
4. Prosedur Simultaneous Operations (SIMOPS)
4.1 Perencanaan (Plan SIMOPS)
- Identifikasi pekerjaan yang akan dilakukan bersamaan → Dokumen SIMOPS Plan harus mencantumkan aktivitas yang terjadi dan potensi bahaya yang bisa muncul.
- Tentukan batasan operasi → Misalnya, jarak aman antar aktivitas, pembagian zona kerja, dan pengaturan jadwal.
- Dokumentasikan prosedur dan standar → Harus mencakup prosedur operasi, perawatan, drilling, dan standar keselamatan
- Siapkan sistem komunikasi → Pastikan ada metode komunikasi yang jelas antara semua tim yang terlibat.
4.2 Mendapatkan Izin (Get Permission)
- Analisis bahaya sebelum pekerjaan dimulai → Menggunakan Planning Phase Hazard Analysis (PPHA) dan Job Safety Analysis (JSA).
- Persetujuan dan izin kerja → Menggunakan sistem Permit to Work (PTW) sesuai dengan prosedur izin kerja perusahaan.
- Dokumentasi dalam bahasa yang mudah dipahami → Agar semua pihak, termasuk pekerja dan kontraktor, memahami prosedur keselamatan.
- Komunikasi sebelum pekerjaan dimulai → Koordinasi dengan pihak ketiga jika ada kapal atau perusahaan lain yang terlibat.
4.3 Persiapan Pelaksanaan (Prepare for SIMOPS)
- Adakan pertemuan koordinasi sebelum memulai SIMOPS → Rapat harus melibatkan semua pihak yang terlibat, termasuk operator, kontraktor, dan pihak ketiga jika ada.
- Pastikan semua personil memahami tugas dan peran masing-masing → Harus ada SIMOPS Controller yang bertanggung jawab atas koordinasi.
- Dokumentasi semua komunikasi dan pertemuan → Bisa dalam bentuk log harian, checklists, atau shift handover logs.
4.4 Pelaksanaan (Execute SIMOPS)
- Pastikan semua standar dan prosedur diikuti → Harus sesuai dengan dokumen SIMOPS Plan, izin kerja, dan analisis bahaya.
- Monitor operasi secara terus-menerus → SIMOPS Controller harus mengawasi perkembangan pekerjaan dan potensi konflik.
- Hentikan pekerjaan jika ada kondisi berbahaya → Jika ada kondisi cuaca buruk, alarm, atau masalah lain, gunakan Stop Work Authority (SWA) untuk menghentikan pekerjaan sementara.
- Lakukan komunikasi berkala → Pergantian shift harus mencakup briefing lengkap agar semua pekerja memahami status terkini operasi.
4.5 Penghentian dan Evaluasi (Close SIMOPS & Review)
- Pastikan semua pekerjaan selesai dengan aman → Periksa apakah semua sistem kembali dalam kondisi normal.
- Lakukan evaluasi akhir → Apakah ada masalah yang terjadi? Bagaimana mitigasinya? Apa pelajaran yang bisa diambil untuk proyek berikutnya?
- Dokumentasikan hasilnya → Bisa berupa laporan post-SIMOPS review untuk memperbaiki prosedur di masa depan.
5. Peran dan Tanggung Jawab dalam SIMOPS
- SIMOPS Controller → Mengkoordinasikan operasi dan memastikan kepatuhan terhadap prosedur.
- Subject Matter Expert (SME) → Menyediakan keahlian teknis dalam aspek keselamatan dan operasional
- Person Managing Control of Work (PMCoW) → Memastikan pekerjaan dilakukan sesuai izin kerja dan analisis bahaya.
6. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam SIMOPS
- Memulai pekerjaan tanpa analisis bahaya yang jelas.
- Mengabaikan koordinasi dan komunikasi antar tim.
- Melanjutkan pekerjaan saat terjadi kondisi berbahaya tanpa validasi ulang.
- Mengabaikan batasan atau prosedur yang sudah ditetapkan dalam SIMOPS Plan.
7. Contoh Sederhana
Contoh 1: Pengeboran Dekat Fasilitas Produksi
Situasi: Tim pengeboran akan melakukan operasi di dekat fasilitas produksi minyak.
Langkah-langkah:
- Analisis risiko → Bahaya utama adalah potensi pelepasan gas dan gangguan pada produksi.
- Persiapan & izin kerja → Buat SIMOPS Plan, dapatkan izin kerja, dan koordinasikan antara tim produksi dan pengeboran.
- Komunikasi → Gunakan saluran radio khusus agar komunikasi tetap lancar.
- Pelaksanaan & pemantauan → Pastikan tidak ada gangguan signifikan terhadap produksi.
Contoh 2: Operasi Konstruksi di Laut Bersamaan dengan Kapal Operasional
Situasi: Tim sedang membangun platform di laut, sementara kapal suplai beroperasi di sekitar lokasi.
Langkah-langkah:
- Tentukan zona aman untuk kapal → Gunakan bendera dan alat navigasi untuk memandu kapal.
- Koordinasi rutin → Kapten kapal dan supervisor konstruksi harus berkomunikasi setiap saat.
- Monitoring terus-menerus → Pastikan kapal tidak mengganggu area kerja konstruksi.